Kapan Caleg Bicara Sanitasi?

Kapan Caleg Bicara Sanitasi? 

Beranda media sosial, Facebook, Twitter dan WA ramai dengan promosi Calon Legislatif (Caleg). Wajah - wajah calon wakil rakyat itu, menghiasi publik. 

Dari sekedar promosi nomor urut hingga bicara ide. Bicara hal yang akan apa yang hendak diperjuangkan ketika terpilih di singgasana, kursi terhormat DPRD. 

Semua masih berputar pada perdebatan 'beri bukti bukan janji'. Semua saling sindir. Caleg incumbent sindir caleg pendatang baru. Demikian sebaliknya. 

Selama ini, caleg lama tidak pernah memperjuangkan kepentingan rakyat. Ganti yang baru, Kata caleg baru. 

Caleg lama, sindir. Tak mau kalah.  Jangan pernah percaya caleg baru. Belum pengalaman dan hendak coba saja. 

Bagi Saya, bukan soal caleg lama dan baru. Tetapi bagaimana bicara hal yang urgen dengan kepentingan rakyat. 

Sebenarnya ada hal mendesak, di mana sebuah studi, oleh Jambeck cs, 2015, Indonesia negara kedua dunia, buang sampah ke laut setelah Cina. 

Yakni sebesar 187,2 juta ton per tahun. Sebanyak 38,8 persennya ada di luar pulau Jawa. Ini juta loh. Pasti NTT bagian dari masalah itu. 

Hasil Susenas 2004-2013, baru 23,83 persen penduduk NTT punya akses Sanitasi yang layak. 

Akibatnya, masyarakat NTT rawan terkena penyakit dari akibat lingkungan buruk. 

Data BPS 2018, tercatat pada 2015 terjadi 98.918 kasus diare dan 36.128 kasus Malaria. 

Baru - baru ini, masyarakat  kota Kupang diberitakan terserang diare. Ini membuktikan, bahwa masalah Sanitasi adalah masalah serius. Ada di depan kita. 

Ada di sekitar kita. Ada di lingkungan, di daerah pemilihan para caleg. 

Kapan mereka bicara hal ini, sebagai isu yang perlu ditangani bersama lembaga eksekutif, pemerintah. 

Apa pentingnya bicara Sanitasi. Yah, tentu penting. Ketika Diare merenggut nyawa orang di sekitar kita. 

Orang yang kita cintai. Di situ, banyak mata tertuju. Banyak mendadak jadi ahli dan pengamat. 

Ayo! Para Caleg dan semua pihak dukung pemerintah untuk mencapai universal Access, 100-0-100 hingga tahun 2019. 

100 persen masyarakat terlayani air minum, 0 persen kawan permukiman kumuh dan 100 persen Sanitasi Layak. 

Pelipus Libu Heo 

Ini bukan foto Caleg. Karena tak ada nomor urut. Tidak ada Tulisan Mohon Doa dan Dukungan.

Komentar