Teriak Ganti Presiden Tenggelam

Teriak Ganti Presiden Tenggelam 

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2018 sangat berbeda. Berbeda dan hangat disaat calon gubernur Tiga Daerah getol kampanye #2019NANTIPRESIDEN. 

Adalah calon gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Kedua partai itu adalah partai oposisi pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Secara masif dan terang - terangan teriak ganti presiden 2019.

Partai pendukung pemerintahan menilai, tindakan itu sebatas, 'nyinyir' dan tak akan terwujud. "Teriak Ganti Presiden, yang Siap Maju Saja Tidak Ada,"katanya.

Teriakan ganti presiden tenggelam. Disaat hitungan cepat untuk Pilgub Jawa Barat diungguli pasangan nomor urut satu, mochammad Ridwan Kamil - UU Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan perolehan suara 33,51 persen. 

Selisih jauh dari Paslon nomor 3, Sudjarat - Ahmad Syikhu (Asyik) sebesar 30,12%. Sementara dua pasangan lain berada di bawah dari hitungan Charta Politika dengan 100 persen suara masuk. 

Tiga lembaga hitungan cepat lainnya juga menempatkan Paslon Rindu memenangi pilgub Jawa Barat. Adalah Indobarometer, Populi Center dan SMRC. Dengan selisih di atas 3 persen. 

Padahal pasangan Asyik disokong partai Penguasa di Jawa Barat, PKS dan Gerindra. Basis masa Prabowo Subianto yang juga digadang maju Pilpres 2019. 

Saat debat yang disiarkan salah satu TV Swasta memperlihatkan, pasangan Asyik dengan gagah teriak, pilih Asyik maka 2019 kita ganti presiden. Dengan percaya diri sambil membentangka Kaos dengan tulis #2019NANTIPRESIDEN. 

Di Jawa Tengah juga demikian. Teriakan ganti presiden 2019 sirna. Ketika pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo - Taj Yasin unggul 56,74 persen dari pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah 41,42%. 

Pasangan Sudirman - Ida juga berniat ganti presiden. Eks menteri era Jokowi ini tak kuat memkampanyekan isu ganti presiden. Pasangan yang didukung Gerindra PKS ini, harus gigit jari. 

Hitungan cepat SMRC SAIFULMUJANI research dan Consulting ini jelas memperlihatkan kemenangan ada di kubu partai pendukung pemerintahan. 

Kita ke Pilgub Jawa Timur. Kubu teriakan ganti Presiden 2019 juga tumbang dari hasil hitungan cepat. 

Pasangan nomor satu Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak unggul 53,48%. Pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno berada diangka 46,52 persen suara. 

Hitungan Charta Politika itu diyakini tidak akan beda jauh dengan hasil lapangan. Sementara hitungan SMRC memperlihatkan hasil yanh sama. Selisih di atas 5 persen. 

Saifullah - Puti disokong dengan kekuatan penuh, Gerindra dan PKS. Hasil tiga daerah ini memperlihatkan, sebagian besar rakyat di daerah 90 juta pemilih ini mendambakan presiden Jokowi pimpin kembali Indonesia. 

Sejumlah pengamat juga menilai, bahwa kemenangan di tiga daerah ini indikator kemenangan Pilpres 2019. Apa demikian? Itu juga prediksi. Layaknya BMKG memprediksi cuaca.  

Jelasnya, kepemimpinan Jokowi masih terbaik bagi rakyat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembangunan infrastruktur dan membangun Indonesia dari pinggiran adalah kerja nyata Pemerintahan Jokowi. 

Hasil hitungan cepat dapat dilihat. Selengkap, https://m.medcom.id/pilkada/ruang/quickcount

Komentar