Kisah Penjual Es Dapat Motor

Kisah Penjual Es Dapat Motor

Kupang - Anak muda sekarang sering gengsi atau gaya-gaya saja. Padahal dompet tipis dan masih mengharapkan kiriman dari orang tua, terkadang membentuk kelompok-kelompok kecil atau duduk minum di jalan dan deuker lalu kemudian pajak orang atau meminta upeti kepada orang yang lewat.

Hal itu tidak berlaku bagi Mohamad Tohiron. Ia memilih mandiri sejak menempuh di bangku sekolah Menengah pertama dengan membantu ayahnya berjualan pentolan keliling. Selain itu, bekerja di bengkel hingga jualan es.

Pria kelahiran 1993 asal Lamongan, Jawa Timur ini memilih tidak malu berjualan asalkan mendapatkan uang tambahan membantu uang sekolah dan kebutuhan sehari-hari.

"Awalnya saya bantu bapak jualan Es dan usaha warung makan. Sejak SMK saya juga sudah kerja di bengkel. Saya tidak malu jualan asalkan mendapatkan uang dengan halal". Ujar alumnus SMK 2 Kupang, seperti dilansir www.timorraya.com , Sabtu 21 Maret 2016.

Setelah tamat SMK, Saya mulai coba buka usaha sendiri yaitu membuka usaha warung makan malam di Taman Nostalgia, setelah itu berpindah ke Belakang Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur di jalan polisi Militer. Usahanya tidak bertahan lama karena sepi pengunjung, akhirnya pindah jualan es buah di depan Kampus Universitas Nusa Cendana.

"Disini (Undana) baru jualan empat bulan. Dulu bantu bapak jualan pentolan keliling,"Tambahnya

Dia menuturkan dari hasil jualan Es itu bisa membayar kredit  motor dan kebutuhan sehari-hari. "dalam sehari bisa terjual minimal 50 porsi. Kalau sebulan bisa untung Rp.2.500.000., tergantung rejeki," tuturnya

Dalam menjalani usahanya, dibantu sang istri. Lanjut, Tohir Kota Kupang masih terbuka luas untuk buka usaha kreatif. Ia juga menilai anak muda sekarang hanya berfoya-foya dan gaya saja sehingga motivasi untuk berwirausaha sangat minim.

"Tergantung lingkungan, mungkin kurang dorongan keluarga maupun orang tua. Makanya berpikir usaha jualan es begini nga (tidak) penting kan,"Ungkapnya. Es yang ditawarkannya varian rasa, ada rasa pisang, dan buah.

Yesua Koro, salah satu pelanggannya mengatakan bahwa dirinya seusai pulang kampus  selalu mampir makan es di depan Undana. Ia mengaku bahwa es yang dijajakan disini harganya terjangkau dan juga enak. Selain itu, Es yang tawarkan Mas Tohir merupakan Es kesukaannya yakni es pisang hijau.

Untuk diketahui, Mas Tohir mulai menjajakan jualan dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore kecuali hari Jumat, menu yang ditawarkan adalah Es Pisang Hijau dan Es Campur. Harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan yakni Rp.5000 per Porsi atau semangkuk.

Pelanggan lain, Rey Boni Geti mengatakan es yang dijajakan oleh mas Tohir adalah  es harga kaki yang dapat dijangkau oleh Mahasiswa. "Harga dan rasanya tidak jauh berbeda dengan di restoran-restoran mewah di Kota Kupang,"Ujar Mahasiswa Undana Kupang ini. (Pelipus Libu Heo)

Komentar