Adu Taktik Calon Gubernur NTT
Oleh Pelipus Libu Heo
Kupang - Hingar bingar pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT tahun 2018 terasa. Tiga paket diperkirakan akan maju dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
Pasangan Esthon Foenay dan Christian Rotok telah mengantongi dukungan Gerindra, PAN dan Perindo. Total dukungan 13 kursi dan jumlah 450.742 suara hasil pemilu 2014.
Pasangan Marianus Sae - Emi Nomleni mengantongi dukungan PKB dan PDIP. Paket ini mempunyai dukungan 15 kursi dan 569.855 suara.
Sementara pasangan Viktor Laiskodat dan Yosep Nai Soi mendapat dukungan Nasdem dan Golkar. Paket mempunyai jumlah kursi 19 dan 624.983 suara.
Ketiga paket itu, telah memenuhi syarat pemilu, minimal 20 persen kursi DPRD atau 13 kursi. Artinya telah siap mendaftar ke KPU dan bertarung mengadu Taktik.
Pasangan yang masih dalam penjajakan koalisi adalah duet Benny K Harman - Benny Litelnoni. Diperkirakan pasangan ini akan didukung partai Demokrat, PKPI dan PKS dengan 13 kursi dukungan. Dengan 450.742 suara.
Sementara partai Hanura belum nampak arah dukungan. ke mana berlabuhnya partai besutan Oesman Sapta Odang ini. Kekuatan partai ini memiliki lima kursi dengan 161.716 suara.
Tersisa dua partai non seet adalah PPP dan PBB dengan jumlah suara 105.828. PPP diperkirakan akan mendukung paket Laiskodat - Nai Soi.
Apabila duet Duo Benny mendapat dukungan Parpol maka dipastikan pemilihan gubernur NTT diikuti 4 paket. Semua merupakan putra putri terbaik bumi Flobamora. Jika tidak maka, partai akan melebur mendukung pasangan lain.
Menariknya, pemilihan kali ini diikuti figur perempuan. Tentu ini akan menjadi pertimbangan sendiri bagi pemilih. Bahwa kader perempuan diyakini bisa membawa aspirasi dan menjadi pemimpin publik sebagai orang nomor dua di NTT.
Rupanya, parpol pengusung melihat Taktik kekuatan jumlah suara hasil pemilu 2014. Semua pasangan mempunyai peluang sama untuk memengkan pertarungan. Tidak ada paket mendapat dukungan signifikan.
Partai pengusung juga nampak memperhatikan keterwakilan daerah, utara (Flores daratan) dan Timor daratan. Semua figur diusung adalah keterwakikan dari dua daerah ini.
Hasil pemilihan presiden tahun 2014, dapat digambarkan bahwa wilayah Selatan atau Timor daratan memiliki 1.109 juta suara. Basis suara terbesar kabupaten Timor Tengah Selatan sebanyak 268.165 suara.
Sedang wilayah Utara, Flores daratan 1.220 juta suara. Basis terbesar Manggarai Raya meliputi tiga kabupaten sebesar 502.201 suara.
Suara Menggarai menutup suara 4 kabupaten di pulau Sumba yang cuman sebesar 463.740 suara sah. Demikian juga wilayah tersisa Sabu Raijua, Rote Ndao dan Alor dengan suara 255.945 suara.
Apabila suara Manggarai disandingkan dengan suara Flores bagian Timur meliputi 6 Kabupaten, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, dan Flotim maka suara Flores daratan Timur lebih banyak 215,682 atau setara dengan suara Kabupaten Sikka sebesar 202.469 suara.
Artinya 3 putra asal wilayah Utara dan wilyah Selatan akan memperebutkan suara ini. Apabila Duet Duo Benny berhasil maka dua calon gubernur dan dua calon wakil dari Utara akan bertarung. Demikian juga dengan wilayah selatan.
Hitungan ini tentu perkiraan arah dukungan. Namun terpenting pemilih memiliki memori akan rekam jejak para calon. Pemilih harus jeli dan cerdas dalam mencerna janji manis.
Hal itu penting, sehingga daerah NTT bisa keluar daei Stigma kemiskinan dan ketertinggalan. Stigma NTT termiskin harus segera diselesaikan dengan kerja nyata.
Demikian juga dengan, persoalan kekeringan dan air bersih. Perdagangan orang dan mutu pdndidikan.
Persoalan itu hanya diselesaikan oleh pemimpin berintegritas dan kerja keras. Pemimpin yang berpihak pada rakyat. Selamat menentukan pilihan. (*)
Komentar
Posting Komentar