Impian Terakhir Opa Paul Doko

Impian Terakhir Opa Paul Doko

(Selamat jalan Opa. Damai bersama bapak di Sorga)

Suasana kekeluargaan sangat terasa, begitu kami ngobrol di rumah makan Tanjung Teluk Kupang NTT, (7/5/2017). Usai santap makan bersama siang itu, Saya berkenan mengabadikan moment terakhir bersama Opa Paul Doko.

Beberapa hari sebelumnya, kami ngopi bareng di Gerai Lippo Plaza Kupang. Banyak Cerita sejarah, mulai dari penamaan jln di Kota Kupang yang perlu disempurnakan dengan nama Pejuang asal NTT, buku biografi Pemimpin NTT yang belum ada.

ketika di Lippo Plaza Kupang, Opa Paul (kiri)

Bagi anak dari pahlawan I.H Doko ini bahwa begitu penting dokumen biografi sehingga generasi masa kini dapat mengenal dan meneladani sosok pejuang NTT. Pejuang NTT masih yang belum di ekspos. Cerita itu menjadi lebih menarik saat sejarawan opa Peter A Rohi merincikan nama-nama pejuang NTT yang belum dikenal.

Tak ada yang Tau Kale Leba atau Mohamad Sa'id, seorang pejuang asal Sabu Raijua yang dikubur di TMP, Alexander Abineno yang adalah pendiri angkatan Laut pertama asal Pulau Timor, teman seperjuamgannya telah diabaikan dengan nama kapal Perang Indonesia. Dan masih banyak lagi. Cerita sejarah ini menitipkan saya sebuah pesan.

"Keluarga (Opa) ingin makam pahlawan I.A Doko yang telah direnovasi oleh pemerintah Provinsi NTT dilakukan acara peresmian sehingga diketahui masyarakat, karena beliau pahlawan. Kantor pemerintahan saja diresmikan masa pahlawan tidak juga,"kata Opa Paul Doko

Impian Opa Paul ini, belum sempat terwujud namun beliau telah kembali kepada bapak di Sorga, Rabu 14 Juni 2017 sekitar pukul 05.52 Wita. Jika jujur Opa, saya tiga kali pergi konfirmasi dengan dinas Sosial NTT, namun Kadis bertatapan dengan agenda keluar. Saya menanyakan sekretaris Dinas untuk konfirmasi, namun salah seorang staf mengatakan Sekretaris tidak bisa dimintai keterangan soal hal itu. Sungguh kesal saya saat itu. Karena sudah tiga kali datang ke kantor di Naikoten Kupang ini.

Perjuangan ini tidak saya hentikan. Dalam hati saya, saya mesti mendapat informasi dari dinas atau pihak terkait dengan impian Opa. Bukan soal pesan Opa, ada hal yang penting bagi saya yang jauh lebih dari itu, adalah perjuangan IH Doko di NTT dan Indonesia.

"Selamat Sore Ipu,Terimakasih pemuatan foto di Restoran Tanjung. Kapan ada waktu harap datang ke rumah Beta di jln. Soeharto 65 Naikoten 1, kotong ngobrol2 tks. Paul Doko,"demikian pesan singkat yang saya terima tanggal 10/05/2017 Sore itu, dari Opa Paul Doko.

Sayangnya waktu itu, saya cuman menjawab dengan singkat SMS dari orang tua yang punya kepedulian dengan sejarah NTT ini. Dan belum sempat ngobrol dengan Opa. Entah apa yang akan disampaikan. Tetapi Tuhan telah memanggil pulang Opa. "Baik Opa. nanti saling kontak.Terimakasih Opa,"jawab Saya

Akhir kata, kami semua keluarga, sahabat, kenalaan sungguh kehilangan Opa. Sahabat Opa merindukan hadir di saat Opa di masukkan di liang lahad untuk memohon maaf dan menitip doa. Adalah Opa Peter Rohi yang jauh di seberang tanah Jawa. Apa daya, karena kejauhan ini. Hanya pesan yang disampaikan ke Saya, "Lipus ada waktu ikut ya pemakaman Opa Paul,"kata Opa Peter lewat telpon seluler pagi ini pukul 08.00 Wita. Kami semua sungguh kehilangan Opa. Selamat Jalan Opa.

Foto, 1. usai pulang dari Rumah makan Tanjung di kediaman Pak Nicky Uly. Opa Paul (kedua dari kiri pegang tongkat).

Komentar

Posting Komentar