Untaian Kalimat Bijak Pelipus Libu Heo

Untaian Kalimat Bijak Pelipus Libu Heo

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Mantan sudah ke penghulu kita masih kesepian.

Manusia hidup bukan dengan cinta saja. Melainkan hidup dan dibesarkan di lingkungan sosial.

Tak perlu wajah murung agar terlihat bany ak beban. Tak perlu bercerita agar semua orang tau ada masalah. Tak perlu membalas nistaan agar terlihat baik dan terobati. Senyum dan bersabarlah serta doakan semuanya kepada Tuhan. Maka segala beban akan diringankan.

Takdir kita lebih besar dan mulia. Jangan terpuruk hanya dikarenakan patah hati.

Manusia memiliki sifat berkhianat sehingga tindakan dan keteladananlah yang mematahkannya. Apabila sifat itu telah nampak maka doakanlah untuk
pengampunannya. Lokasi foto pelabuhan Rote Ndao

Wanita anggun dan cantik itu banyak. Namun itu semua bisa termakan Usia. Yang baik hati dan tulus jarang kita temukan. Derajat pendidikan boleh tinggi. Itupun kelak tidak menjamin keluarga bahagia dan damai.
Baiklah kita selalu bersyukur dan memohon tuntunan Tuhan sehingga menemukan yang baik hatinya dan menerima kita apa adanya serta saling mendukung dan mendoakan.
Demikian kutipan dari teman sa ya berinisial AA.

Senyum dapat mengelabui rasa sakit namun tak menghilangkan rasa sakit yang ada. Senyum pula menggambarkan ketenangan jiwa walau raga tak searah. Hidup yang penuh syukur menjadi kunci segalanya.

Indah itu sejuk dan tentram. Menghirup udara sejuk alamiah adalah keindahan.
Keindahan tak perlu di lihat, merasakan pun indah.

Sendirian itu indah. Indah disaat kita mensyukuri anugerah dan kemuliaan ciptaan Tuhan. Semuanya terjadi untuk mewarnai kehidupan kita. Bagaimana kita maknai dengan iman percaya bahwa Tuhan mengijinkan sebuah
masalah untuk menjadikan kita pribadi yang kuat dan tangguh dalam menghadapi dimana hari-hari kita lebih buruk dari saat ini. Lokasi foto Tanjung Kaju Wulu Maumere kabupaten Sikka.

Semua berawal dari kesendirian. Gagasan besar yang menghasilkan fondasi bangsa Indonesia. Lokasi foto perenungan butir-butir pancasila Ende.

Indahnya dunia ini tergantung dari cara pandang kita. Jauhkan beban dari pikiran dan teruslah melangkah serta pandang pandang semua itu sebagai keindahan ciptaan Tuhan yang harus disyukuri.

Sesuatu yang dilihat atau dipandang dari sisi yang salah akan terlihat gelap seperti tak ada arah. Untuk itu mesti kita pandang dari sudut yang berbeda.

Pemimpin yang mewariskan pemerintahan ala kerajaan, kata-katanya akan dipenuhi dengan teka-teki dan janji. Sedang-kan, pemimpin yang mewariskan pemerintahan demokrasi kata-katanya disederhanakan, tidak bicara ataupun janji.

Kepemimpinan Era Reformasi
1. Kata-kata nya penuh teka-teki dan banyak janji
2. Sering bersandiwara dan tampil di media
3. Mengejar popularitas bukan kualitas kerja
4. Membuat sensasi bukan prestasi kerja.
Pilihlah pemimpin sesuai nurani bukan kedekatan dan pengasihan.

Pemuda Sabu Raijua Revolusimu belum selesai. Keluarga orangtua menginginkan perubahan dan keadilan. Bangkitlah! Lawan pewaria feodaliame dan kolonialisme. Ganyang koruptor dan rebut demokrasi, karena kamu penentu perubahan bangsa dan negara ini.

Masa lalu adalah kenyataan, sejarah adalah kenyataan. Kita akan menjadi pribadi dan bangsa yang besar apabila kita belajar menerima,  menghormati dan selalu mengambil hikmah serta tidak melupakan jasa- jasa para pahlawan.

Siapa yang bermain-main dengan air akan kena air. Begitu pula dengan api akan kena api. Siapa main hati akan jadi makan hati.

Tidak ada yang mustahil di dunia ini ketika Tuhan bersama hati dan pikiran kita.

Komentar