Mengiklaskan Kehilangan


Mengiklaskan Kehilangan

Menulis memang mengasyikan dan itu separuh dari hobby saya. Asyik dikala kita bisa mengekspresikan perasaan dan ide kita lewat sebuah tulisan.

Bagi para wartawan menulis itu akan lebih mengasyikkan apabila dikemas dari sisi fakta unik dan obyek yang menarik. Kira-kira demikian.
Screenshoot berita zonalinenews.com

Suatu hal unik dalam hidup saya. Dimana tanggal 16 Februari merupakan suatu tanggal dan bulan yang penuh makna dan syukur yang Tuhan rencanakan.
Screenshoot berita berandanusantara.com

Tanggal 16 Februari 2015, saya mesti mengeluarkan uang sejumlah Rp. 13.500.000 (Tiga belas juta lima ratus ribu rupiah) oleh karena kehilangan sepeda motor Jupiter MX yang dicuri orang. (Lihat gambar berikut, kwitansi dan terkoneksi pada bukti penarikan uang yang tercatat dalam debet rekening bank NTT)

Dua tahun kemudian, Saya mengalami hal  serupa, tepat tanggal 16 Februari 2017 sepeda motor (SM) Revo Fit milik saya  hilang dicuri orang. Jika diuangkan nominalnya hampir sama karena SM tersebut belum berumur setahun dengan harga awal Rp.15.200.000 (Lima belas juta dua ratus ribu rupiah), lihat gambar berikut surat tanda terima laporan kehilangan dan kwintansi pembayaran pembelian.

Apa yang saya mau ceritakan, bahwa Tuhan Yesus yang saya imani mengajarkan arti keiklasan dari sebuah kehilangan. Dimana kehilangan adalah sesuatu hal yang disyukuri bukan hal yang ditangisi dan sesali. Ibaratnya, membangkitkan orang yang telah meninggal adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia. Demikian juga dengan sebuah kehilangan.

Kedengaran memang mudah tapi ini tentu suatu hal yang berat bagi kita. Bagaimana mungkin kita iklas pada sesuatu yang paling kita sayangi. Tentu sulit dan itu menyayat hati bahkan air mata harus kita tetaskan.
Screenshoot berita NTT-News.com

Satu hal yang menguatkan kita adalah kita punya Tuhan Yesus yang luar biasa dalam memberikan penguatan, harapan dan berkat buat kita. Kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi cobaan dan Tuhan tidak pernah mencobai kita melebihi batas kemampuan.

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan, (Yesaya 41 : 10).

Yakinlah hidup kita bukan ditentukan oleh kata orang tetapi oleh kasih karunia Tuhan yang jauh telah mengasihi dan rela mati di kayu Salib demi menembus dosa kita. Berkat Tuhan tidak pernah berkesudahan. Semua sudah disediakan oleh Tuhan dan itu pasti berlipat ganda. Dengan cara-Nya, melalui orang-orang yang Tuhan pakai disekeliling kita.

Screenshoot berita Portalnnt.com

Andai kata kita tidak iklas tentu menjadi beban. Prinsipnya semua yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal dan sesuatu yang menjadi milik Tuhan pasti suatu saat bisa didapati lagi. Kuncinya cari dalam tuntunan-Nya karena berkat yang di sediakan Tuhan berlipat ganda.

"Untuk mengiklaskan apa yang pernah kta miliki bukan hal yang gampang. tetapi kalau sudah sampai pada sikap hati yang iklas memang luar biasa kuat. Kuat terus dan tetap menjdi teladan bagi kami. Turut termotivasi degan cara pandang demikian dalam mnghadapi kesulitan," demikian ungkapan saudara ERB, lewat sebuah pesan mesangger, Selasa (21/2/2017)

Kawula muda tentu pernah mengalami kehilangan sesuatu yang kita tidak direlakan. Tentu punya cara sendiri pula dalam menyikapinya tetapi cerita tadi adalah pengalaman pribadi saya.

Hidup butuh masalah supaya kita tau punga kekuatan.
Kita butuh kehilangan agar tau arti memiliki.
Butuh air mata supaya tau merendahkan hati.

Syukuri itu sebagai ujian dari Tuhan demi meraih sesuatu yang lebih baik yang Tuhan sudah sediakan. Tuhan mengambil sesuatu yang baik dari kita untuk digantikan dengan yang terbaik. Semoga bermanfaat dan ambillah hikmahnya.

Komentar