Berebut Kursi Panas Undana
Oleh Pelipus Libu Heo
Minat masuk perguruan tinggi semakin meningkat. Sebanyak 11.627 lulusan SLTA yang mendaftar lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berlomba merebut kursi 3.328 yang disediakan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. (VN 18 Mei 2017)
Artinya harapan lolos hanya 28 persen agar bisa kuliah pada kampus bergengsi di NTT ini. 8 ribu orang atau 72 persen akan menelan pil pahit atau tidak lolos masuk di perguruan tinggi negeri ini. Undana memang menjadi kampus favorit masyarakat NTT, karena masyarakat menilai Undana memiliki keunggulan dan kelemahan.
Penulis: ketika usai diwisudakan dari Undana 2015.
Apa keunggulan Negeri sehingga begitu banyak yang berminat? Tentunya ada keunggulan tersendiri dibanding dengan kampus swasta. Tenaga pengajar yang memadai dan berkualitas. Dimana tuntutan perguruan tinggi negeri adalah semua tenaga pengajar minimal bergelar magister atau strata 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemberlakukannya mulai 1 November 2016.
Dari kualifikasi tenaga pengajar yang berkualitas ini tentu akan mengahasilkan alumni yang berkualitas pula. Sementara rasio dosen dan mahasiswa per 2014 1:20. Artinya satu dosen mengasuh 20 orang mahasiswa.
Selain itu, biaya perkuliahan yang cenderung murah dibanding kampus swasta. Dan fasilitas penunjang perkuliahan, lab dan ruang kuliah yang memadai, perbandingan tenaga pengajar dan mahasiswa yang ideal. Sementara kelemahannya adalah alumni perguruan tinggi negeri tidak dibedakan ketika bersaing di dunia kerja. Semua tidak ada batasan prioritas negeri atau swasta. Semua sama dinilai dari kualitas alumni.
Untuk itu, kuliah di kampus negeri dan swasta sama. Sama-sama menuntut ilmu dan belajar. Namun yang dituntut adalah kualitas diri dari masing-masing pribadi. Sehingga yang tidak lolos seleksi masuk Undana jangan berkecil hati. Semua telah diberikan kesempatan yang sama. Teruslah belajar dan raihlah impian dan cita-cita itu. Cita-cita untuk menata kehidupan pribadi, bangsa dan negara ini menjadi lebih baik.
Menurut rektor Undana prof. Fredrik L. Benu jumlah dosen Undana per 1 September 2016 sebanyak 873 orang. Dari jumlah itu jumlah doktor sebanyak 164 orang. Guru besar sebnanyak 23 orang. Sisanya yang besar adalah S-2.
Penulis bersama adik nomor dua
Sementara itu jumlah mahasiswa sebanyak 22.271 orang. Mahasiswa baru sebanyak 7.090 orang dan mahasiswa asing sebanyak 42 orang. Jumlah program studi S-1 sebanyak 47. Prodi S2 sebanyak 8 dan Prodi S3 sebanyak 2. ( http://timorexpress.fajar.co.id/2016/11/04/undana-tanpa-dosen-s-1/ )
Untuk diketahui hasil seleksi SBMPTN itu dapat didengar pada 13 Juni 2017 melalui https://www.sbmptn.ac.id
Oleh Pelipus Libu Heo
Minat masuk perguruan tinggi semakin meningkat. Sebanyak 11.627 lulusan SLTA yang mendaftar lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berlomba merebut kursi 3.328 yang disediakan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. (VN 18 Mei 2017)
Artinya harapan lolos hanya 28 persen agar bisa kuliah pada kampus bergengsi di NTT ini. 8 ribu orang atau 72 persen akan menelan pil pahit atau tidak lolos masuk di perguruan tinggi negeri ini. Undana memang menjadi kampus favorit masyarakat NTT, karena masyarakat menilai Undana memiliki keunggulan dan kelemahan.
Penulis: ketika usai diwisudakan dari Undana 2015.
Apa keunggulan Negeri sehingga begitu banyak yang berminat? Tentunya ada keunggulan tersendiri dibanding dengan kampus swasta. Tenaga pengajar yang memadai dan berkualitas. Dimana tuntutan perguruan tinggi negeri adalah semua tenaga pengajar minimal bergelar magister atau strata 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemberlakukannya mulai 1 November 2016.
Dari kualifikasi tenaga pengajar yang berkualitas ini tentu akan mengahasilkan alumni yang berkualitas pula. Sementara rasio dosen dan mahasiswa per 2014 1:20. Artinya satu dosen mengasuh 20 orang mahasiswa.
Selain itu, biaya perkuliahan yang cenderung murah dibanding kampus swasta. Dan fasilitas penunjang perkuliahan, lab dan ruang kuliah yang memadai, perbandingan tenaga pengajar dan mahasiswa yang ideal. Sementara kelemahannya adalah alumni perguruan tinggi negeri tidak dibedakan ketika bersaing di dunia kerja. Semua tidak ada batasan prioritas negeri atau swasta. Semua sama dinilai dari kualitas alumni.
Untuk itu, kuliah di kampus negeri dan swasta sama. Sama-sama menuntut ilmu dan belajar. Namun yang dituntut adalah kualitas diri dari masing-masing pribadi. Sehingga yang tidak lolos seleksi masuk Undana jangan berkecil hati. Semua telah diberikan kesempatan yang sama. Teruslah belajar dan raihlah impian dan cita-cita itu. Cita-cita untuk menata kehidupan pribadi, bangsa dan negara ini menjadi lebih baik.
Menurut rektor Undana prof. Fredrik L. Benu jumlah dosen Undana per 1 September 2016 sebanyak 873 orang. Dari jumlah itu jumlah doktor sebanyak 164 orang. Guru besar sebnanyak 23 orang. Sisanya yang besar adalah S-2.
Penulis bersama adik nomor dua
Sementara itu jumlah mahasiswa sebanyak 22.271 orang. Mahasiswa baru sebanyak 7.090 orang dan mahasiswa asing sebanyak 42 orang. Jumlah program studi S-1 sebanyak 47. Prodi S2 sebanyak 8 dan Prodi S3 sebanyak 2. ( http://timorexpress.fajar.co.id/2016/11/04/undana-tanpa-dosen-s-1/ )
Untuk diketahui hasil seleksi SBMPTN itu dapat didengar pada 13 Juni 2017 melalui https://www.sbmptn.ac.id
Komentar
Posting Komentar